Jumat, 03 Februari 2012

Holiday with SIC Group


Liburan… hal paling ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Yah, termasuk aku tentunya. Bahkan, sesaat sebelum waktu liburan mereka semua –termasuk aku– sudah membicarakannya. Tapii… entahlah aku rasa liburan kali ini tidak akan sesenang tahun lalu –mungkin.
Tapi, tanggal 19 Desember 2011 kemarin, aku berlibur ke Kota Tua bersama kelompok mentoring ku. Lebihtepatnya, bukan liburan, hanya jalan-jalan saja dan tetap mengasyikkan.
Pagi itu, matahari bersinar cukup cerah. Secerah senyumku yang tak sabar berangkat menuju tempat tujuanku bersama yang lain. Kami berkumpul di SMPIP Baitul Maal pada pukul  07.30. Aku berangkat dari rumah pukul 7.15. sesampai di sekolahaku hanya bertemu dengan temanku, Labibah. Tapi ia sedang asyik dengan bukunya. Tak lama, semua teman mulai dating dan tepat pukul 08.00 WIB kami berangkat ke Kota Tua.
Diperjalanan kami asyik mengobrol tentang rencana liburan masing-masing. Sedikit dari mereka akan berlibur –bersama keluarga– keluar kota. Dan banyak dari mereka yang tetap akan berlibur di kota yang terkenal dengan polusinya.
Tak lama, kami sampai di tempat tujuan.Ketika kami sampai di sana. Sudah terlihat banyak orang, karena memang sedang berlibur juga.Kami metuskan untuk berkunjung ke Museum Fatahillah terlebih dahulu. Di sana banyak terdapat benda-benda peninggalan kota Djakarta. Mulai dari peperangannya, seperti pisau belati, bahkan sampai tombak-tombak yang dulu pernah digunakan untuk melawan musuh Belanda.
Setelah dari Museum, kami beristirahat sebentar dan bernegosiasi dengan tukang yang menyewakan sepedanya. Setelah membujuk-bujuk sang pemilik, akhirnya tersimpulkan kami menyewa 7 buah sepeda dengan harga Rp 170.000,- dan kami mendapat plus topi agar tidak kepanasan. Karna saat itu matahari cukup terik.
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Pelabuhan Sunda Kelapa. Di sana kami melihat banyak kapal-kapal pengangkut barang keluar pulau Jawa. Kami ditemani dengan seorang pemandu yang sedari tadi menjelaskan tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Selesai melihat-lihat, kami menyempatkan untuk berfotoria. Untuk kenang-kenangan tentunya, bahwa kami pernah ketempat bersejarah ini.
Setelah dari pelabuhan, kami menuju ke Museum Bahari. Sebelum sampai sana, kami harus menggoes sepeda —lebih tepatnya alat transportasi yang kami gunakan— karena letaknya cukup jauh. Sampai di museum, kami disambut oleh pemandu. Di sana, kami melihat banyak kapal peninggalan yang dulu dipakai untuk perang, menangkap ikan, dan banyak lagi. Bahkan kapal buatan Papua yang paling tua pun ada di museum tersebut. Dari lantai satu, kami naik lagi ke lantai dua. Di sana ada banyak hewan tangkapan nelayan yang diawetkan.
Lalu kami menujuke Menara Miring. Mengapa disebut Menara Miring, karena arsitek yang membangun menara tersebut memang di desain miring. Dengan menaiki tangga sebanyak kurang lebih 70 anak tangga, akhirnya kami sampai di puncak menara yang mengarah ke jalan raya.
Karena waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, kami pun memutuskan untuk makan siang di taman menara tersebut.
Sehabis makan, kami menuju jembatan peninggalan perang dengan Belanda dan meluncur lagi ke Toko Merah, tempat dibantainya 1000 orang Jepang oleh Cina.
Akhirnya, sehabis mengunjungi semua tempat bersejarah di Jakarta tersebut, kami pulang lagi ke Kota Tua. Dan melaksanakan ibadah Sholat Dzuhur bersama. Selesai sholat, kami mencari buah tangan yang menarik untuk dibeli.
Dan….. selesai itu, kami pulang kembali ke SMP Islam Plus Baitul Maal tercinta, dan menuju rumah masing-masing.
Itu adalah pengalaman liburanku bersama kelompok Mentoring SIC (Super Islamic Club). Bagiku cukup menyenangkan, karena aku menikmati liburan tersebut. Bagaimana dengan mu?