#ceritaku #Homestay #part1 #enjoyit :)
Homestay. Agenda yang selalu
dilaksanakan murid SMPIP Baitul Maal setiap tahunnya, khusus kelas 9. Banyak
dari kami yang menantikan event tersebut. Bukan sekedar untuk berlibur atau
berwisata, lebih tepatnya merupakan tugas penelitian. Namun unsur “have fun”
tetap ada.
Pagi itu... awan cukup cerah untuk
sebuah pagi yang masih sunyi. Matahari malu muncul dihadapan jutaan umat yang
sedang mulai beraktivitas. Ia hanya menampakkan sinarnya, tetapi batang
hidungnya tak terlihat. Entah pertanda apa. Awan pun mendukung sang surya untuk
bersembunyi dibelakangnya. Tetapi, hal tersebut tidak membuatku lemas untuk
menggendong tasku yang berisi barang bawaan homestay itu. Semangat 45 mulai
berkobar. Aku berangkat dengan niat untuk menuntut ilmu dijalan Sang Pencipta
seluruh makhluk jagat raya ini.
di Alfamidi
Aku pun berkumpul dengan teman-teman
yang lain. Perbincangan hangat selalu hadir ketika kami semua berkumpul jadi
satu.
Jam ditanganku sudah menunjukkan
pukul setengah delapan, kami pun berangkat menuju Situ Patengan, Bandung
Selatan. Agar diperjalanan kami mendapat lindungan dari-Nya, kami mulai
aktivitas pagi itu dengan membaca dzikir al-Ma’tsurat, Asmaul Husna, dan Muroja’ah.
Semua kegiatan tersebut kami lakukan dengan penuh khidmat memohon pada Sang
Khalik agar memberkahi perjalanan kami.
Setelah itu, barulah acara bebas. Seluruh
peserta Homestay dibebaskan untuk melakukan apapun. Ada yang membaca novel, berbincang
ria, mendengarkan musik, makan-makan snack, dan ada pula yang asik tertidur. Perjalanan
yang akan kami tempuh cukup jauh, perlu sekitar 5 jam untuk sampai tujuan.
Mobil-mobil yang melaju dijalan
bebas hambatan menjadi objek pemandanganku saat itu. Terlihat biasa memang,
namun bagiku ada kesan tersendiri karena disekeliling jalan tersebut banyak
pepohonan juga. Sampai akhirnya... sawah-sawah mulai terlihat di sepanjang
jalan. Hamparan kebun-kebun terlihat di berbagai sudut mata memandang. Subhanallah.
Maha Suci Allah dengan segala ciptaan-Nya.
Waktu pun menunjukkan pukul 1 siang.
Dan... diluar dugaan! Kami belum sampai di villa. Seharusnya jam segini kami
sudah sampai di tujuan. Tapi ternyata, kami belum masuk wilayah Bandung Selatan
sama sekali. Parahnya, jalan yang akan kita lalui ternyata tidak bisa di lalui
karena sedang ada perbaikan. Guru-guru berputar otak, jam segini yang
seharusnya kami sudah sampai di villa, ternyata belum. Dan jika memutar jalan
membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. Tetapi, jika kita memaksa untuk menaiki
jalur yang sedang diperbaiki tersebut, kemungkinan bus terjungkal cukup besar. Karena
sudah terlalu siang, guru pun menyuruh muridnya untuk memakan siang terlebih
dahulu. Kami yang tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, menganggap ini
bagian dari sebuah perjalanan yang mereka susun. Tapi ternyata tidak! Ini benar-benar
diluar dugaan.
Setelah makan, para guru pun
memutuskan untuk memilih jalan memutar, dibandingkan menantang maut. Tapi...
saat jalan mundur pun cukup berbahaya. Turunan yang cukup terjal dengan
tikungan yang tajam, harus dilalui oleh kendaraan yang besar seperti bus ini.
Kami berdoa memohon lindungan-Nya,
dan atas kuasa-Nya lah kami bisa sampai di jalan semula. Dan perjalanan terus
berlanjut kembali. Alhamdulillah...
Setelah menunggu berjam-jam lamanya
hampir setengah hari kami isi hanya dengan perjalanan di bus, akhirnya tepat
pukul setengan 6 sore, kami sampai di villa. Cobaan pun belum selesai sampai di
situ. Jalan menuju villa harus dicapai dengan penuh semangat 45, kalau tidak,
kita tidak akan bisa sampai ditempat tersebut.
Jalan menuju villa cukup menanjak,
dan membutuhkan tenaga yang cukup besar. Sedangkan tenaga kami sudah cukup
terkuras walau hanya duduk di bus. Namun, dengan bahu-membahu saling kerjasama,
barang-barang bawaan kami pun dapat dibawa ke villa. Villa yang akan kami
tempati, cukup luas, dan indah. Karena disuguhkan dengan taman dan disebrang
sana terlihat pemandangan Danau Situ Patengan.
Pembagian kamar pun dimulai. Kelompokku
mendapat kamar dipojokkan. Alhamdulillah, masih dapat kamar. Karena ada
kelompok lain yang harus tidur di luar kamar. Kami membereskan barang-barang
dan berwudhu’. Saat aku selesai wudhu, tiba-tiba..... TEKK!!!
Listrik padam. AAAAA!!! Otomatis aku
berteriak. Bulu kudukku tiba-tiba merinding. Saat masuk villa saja, aku merasa
ada hal yang cukup mengganjal. Bayangkan, siapa yang mau menginap di tempat
bekas rumah sakit kristen? Sungguh, aku lebih memilih tidur di hutan. Tapi mau
bagaimana lagi?
Kami pun langsung menuju ruang utama
untuk melaksanakan sholat maghrib yang diimami oleh Pak Fauzi. Bayangkan, kata
pemilik villa ini, sebelumnya tidak pernah ada kejadian padam listrik. Benar-benar
tidak pernah. Sama sekali. Kami pun terdiam dan merenungkan apa yang telah
terjadi seharian ini mulai dari keberangkatan. Benar-benar peringatan dari
Allah. Kami berdoa agar dilindungi dari godaan syetan yang terkutuk dengan sangat
khusyuk. Semua saling mendoakan. Dan tak lama... listrik pun menyala kembali. Alhamdulillah
J
Setelah sholat ditunaikan, panggilan
perut mulai terasa. Makan malam dengan lauk rendang ala Bu Asnah kami santap
habis~!
Selanjutnya... pembukaan secara
resmi acara Homestay tahun 2012 dengan tema “Be A Useful Student Everywhere
through Homestay” oleh kepala sekolah kita, Pak Susilo Edy.
Karena waktu sudah menunjukkan pukul
9 malam, kami pun diperbolehkan istirahat. Karena seharian ini kami sudah lelah
di perjlanan yang dua kali lipat dari perkiraan. Semua melakukan aktivitasnya
masing-masing. Membereskan kamar dan mandi. Begitu pun dengan kelompokku. Setelah
mendapat teguran dari para guru, aku sebagai ketua ingin anggotaku baik-baik
saja #eaaa. Aku memutuskan agar disetiap malam sebelum tidur, kami berdzikir
Asmaul Husna dan muroja’ah Al-Quran terlebih dahulu, agar kami dilindungi. Kami
pun berusaha untuk tidur denan nyenyak.